TUGAS
BAHASA INDONESIA 2 #
“RESENSI FILM”
NAMA KELOMPOK :
·
AYU VIDYA MANGGIASIH
·
DINA ISNAENI ALIZA DEWI
·
NUR DINIE
KELAS : 3KA07
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Produser : Handi Muljono, Eros Djarot
Sutradara : Eros Djarot
Penulis : Eros Djarot
Pemeran : Rita Zahara, Rosihan Anwar
Bahasa : Indonesia
***
Tjoet Nja' Dhien adalah film sejarah
Indonesia tahun 1988 yang disutradarai oleh Eros Djarot. Film ini memenangkan
Piala Citra sebagai film terbaik dalam FesChristine Hakim, Slamet Rahardjo,
Hendra Yanuarti, Pitrajaya Burnamatival Film Indonesia 1988. Film
ini dibintangi Christine Hakim sebagai Tjoet Nja' Dhien, Piet Burnama sebagai
Panglima Laot, Slamet Rahardjo (kakak Eros Djarot) sebagai Teuku Umar, dan juga
didukung Rudy Wowor.
Tjoet Nja’ Dhien yang ditinggal mati
oleh suami pertamanya, Teuku Ibrahim, akhirnya menikah lagi dengan Teuku
Umar. Teuku Umar merupakan seorang pejuang yang banyak taktik. Ia pernah
berpura-pura melakukan kerja sama dengan pihak Belanda hanya untuk memperoleh
senjata dan perlengkapan perang. Setelah mendapatkan yang ia butuhkan, Teuku
Umar kembali memerangi Belanda. Tapi dalam satu pertempuran di Meulaboh, Teuku
Umar gugur.
Tjoet Nja’ Dhien kembali kehilangan
suaminya. Tapi, ia tak patah semangat. Ia terus melanjutkan perjuangan didaerah
pedalaman Meulaboh. Ia adalah seorang pejuang yang pantang menyerah dan tidak
mengenal kata kompromi pada penjajah.
Perlawanan Tjoet Nja Dhien secara
bergerilya ternyata sangat menggangu Belanda bahkan membahayakan kedudukan
mereka di tanah Aceh. Sehingga, Belanda berusaha menangkapnya, tetapi selalu
gagal.
Akhirnya Belanda pun mendapatkan
bantuan dari seorang penghianat bernama Teuku Leubeh. Teuku Leubeh lah yang
telah memberikan informasi mengenai Tjoet Nja’ Dhien dan yang menyebabkan
terbunuhnya Teuku Umar.
Dalam perjalanan menuju Kotaraja, Teuku
Leubeh pun diserang oleh pasukan kecil Tjoet Nja’ Dhien dan akhirnya terbunuh.
Tjoet Nja’ Dhien adalah seorang pejuang yang tidak member ampun pada
pengkhianatan.
Tapi seiring bertambahnya usia, Tjoet
Nja’ Dhien pun semakin tua. Penglihatannya mulai rabun dan ia pun terserang
penyakit encok yang parah. Selain itu, jumlah pasukannya pun semakin berkurang.
Makanan yang tersedia pun tidak mencukupi.
Melihat keadaannya demikian, Pang Lao
yang merupakan seorang anak buah Tjoet Nja’ Dhien merasa kasihan. Akhirnya,
tanpa sepengetahuan Tjoet Nja’ Dhien, ia menghubungi pihak Belanda dan bersedia
memberi tahu keberadaan Tjoet Nja’ Dhien dengan syarat Belanda memberikan
tempat dan pelayanan yang layak pada Tjoet Nja’ Dhien dan tidak pernah
memisahkan Tjoet Nja’ Dhien dari tanah dan masyarakat Aceh. Belanda pun
menyanggupi.
Meski sudah terkepung dan hendak
ditangkap, Tjoet Nja’ Dhien masih sempat mencabut rencong dan melukai Pang
Laot. Tjoet Nja’ Dhien merasa kecewa terhadap pengkhianatan yang dilakukan Pang
Laot. Ia pun masih sempat melawan Belanda. Namun jumlah pasukan Belanda lebuh
banyak sehingga Tjoet Nja’ Dhien pun tertangkap.
Encok dan berbagai penyakit yang
dideritanya pun berangsur-angsur pulih. Akan tetapi, Balanda tidak menepati
janjinya untuk tidak memisahkan Tjoet Nja’ Dhien dari tanah dan rakyat Aceh.
Tjoet Nja’ Dhien pun diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Di tempat
pengasingannya itulah, akhirnya Tjoet Nja’ Dhien wafat dan dimakamkan pada
tanggal 6 November 1908.
Kelebihan
Film Tjoet Nja’ Dhien ini memberitahu
kita banyak sekali informasi terutama dalam bidang sejarah. Alur ceritanya
mudah ditangkap dan dimengerti, dan para pemerannya pun sudah sangat menghayati
tokoh yang diperankan.
Film ini memiliki kesamaan latar,
cerita, waktu dan tokoh dengan sumber pembelajaran. Hanya saja, dalam film ini
ditambahkan beberapa adegan pemanis untuk membuat film lebih menarik.
Dari film ini, kita bisa mengetahui
banyak hal mengenai perang aceh. Seperti alur ceritanya, latarnya, dan
tokoh-tokohya. Film ini bisa dilihat oleh siapa saja. Terutama orang-orang yang
tertarik pada sejarah seperti perang aceh.
Kekurangan
Sayangnya, pencahayaan dalam film masih
kurang sehingga terdapat beberapa bagian film yang masih agak gelap. Selain
itu, gambar yang terlihat dari film kurang jernih, atau kurang terlihat secara
jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar